(This is product from Indonesian local brand and as far as I
know until this review written, this cream only marketed in Indonesia. So I
decided to write in Bahasa. For foreign readers, please use the translate
button, thank u)
Halo, semua
Mudah2an para pembaca sekalian bahagia dan sehat sentosa.
Bagaimana dengan kabar saya? Saya barusan mulai sembuh dari batuk n flu setelah 2 mingguan harus banyak istirahat. Sekarang masih masa pemulihan yang artinya saya harus jauh2 dari minuman dan makanan dingin, gorengan atau apapun yang bisa memicu radang tenggorokan.
Ngomong- ngomong soal night cream nich. Biasanya saya kalau
cari night cream itu pengennya sekalian yang ada efek mencerahkannya. Bukan
obsesi pengen putih atau gimana (lagian juga ga mungkin karena gen saya udah
sawo mateng dari lahir), tapi lebih kepada mengembalikan warna kulit saya yang
sehari2nya terpapar sinar matahari. Jadi maksudnya biar tidak kusem gitu.
Lagipula menurut teori, waktu malam hari ketika kita istirahat, kulit pun
beristirahat, jadi di situ terjadi proses pembaharuan dan pemulihan sel juga.
Nah, krim berbahan pencerah lebih efektifnya memang dipakai malam hari ketika
ngga ada matahari.
Sebelumnya saya pernah posting soal Wardah White Secret.
Nah, sebelum coba line yang White Secret itu, beberapa bulan sebelumnya saya
mencoba yang ini. Produk ini udah saya beli dan coba lama banget, tapi baru
kelar nulis reviewnya sekarang, he he… Saking banyak nyobain produk kadang
bingung mana yang mau direview duluan >.< Tapi benernya ga baik ya,
girls, kalau sering ganti2 skincare. Kebiasaan buruk saya ini tolong jangan
ditiru.
Wardah ini brand yang mengusung tema ‘Halal Beauty’, jadi
buat muslimah seperti saya ngga usah kuatir akan kandungan produk2nya. Setahu
semua produk Wardah itu sudah disertifikasi halal, cmiiw. Line Wardah
Lightening ini harganya lebih murah daripada yang versi White Secret. Hanya
saja line Lightening ini terdiri dari 2 step untuk krim pagi dan malamnya.
Kalau buat yang belum pernah pakai sebelumnya disarankan memakai step 1
terlebih dahulu. Baru setelah 4 bulan pakai bisa naikin jadi step 2. Ini SA-nya
yang bilang, cmiiw sich.
Kemasan krim ini sebenarnya ada 2 macam. Satunya yang bentuk
jar dan yang saya beli ini tube kecil kemasan ekonomis. Harganya saya agak lupa
sekitar IDR 20.000 kalo ga salah. Waktu itu saya belinya di konter resmi Wardah
di Matahari Dept. Store. Harganya bisa lebih murah kalau beli di swalayan pas
ada diskon he he…
Ngga ada yang istimewa sih dengan kemasan tubenya. Bahannya
dari plastic dan mudah dipencet. Tutupnya juga lumayan rapat lah. Saya
sebenarnya lebih prefer kemasan tube daripada jar karena lebih higienis. Produk
ngga banyak kena udara luar.
Ini scan karton boxnya dan daftar bahan2nya
Petunjuk Penggunaan
Harap dibaca baik2 sebelum menggunakan krim ini
Penjelasan bentuk krim :
Krimnya warnanya putih, mungkin agak putih tulang gitu
menurut saya. Teksturnya ya seperti krim dan tidak ‘runny’. Tapi bukan type
yang rich. Formulanya ringan koq, gampang meresap di kulit saya. Biasanya saya
pakai sebesar biji kacang buat meratakan ke seluruh wajah dan separuh leher.
Pemakaian krim ini tipis2 aja ya girls, karena krim ini kan exfoliating type (mengandung
AHA) jadi ngga baik kalau dipakai terlalu tebal.
Selain Glycolic Acid, krim ini juga mengandung aneka bahan
pencerah lainnya. Bahan2 pencerah lainnya tersebut antara lain : Vit B3
(Niacinamide) yang ada pada urutan atas, Arbutin, Vit C Derivative, dan Licorice
extract. Krim ini juga mengandung banyak bahan penutrisi kulit lainnya seperti
Vit E dan ekstrak tumbuh2an. Dalam kandungannya juga banyak unsur pelembab.
Ada sedikit sensasi dingin/ sejuk ketika memakai krim ini.
Ternyata di dalamnya terdapat kandungan menthol. Daftar bahannya lumayan panjang
yach, pemirsa : )
Soal aroma, krim ini cukup wangi yach menurut saya.
Sebenarnya alangkah lebih baik kalo non fragrance.
Pertama pakai, saya cukup suka karena krimnya gampang
meresap dan wajah saya yang menggelap kena matahari bisa terlihat lebih cerah
dalam beberapa hari pemakaian. Tapi ketika kulit saya sedang dalam sensitive
mode, atau sedang timbul jerawat, krim ini ngga cukup friendly buat saya. Kadang
suka timbul kemerahan atau sedikit rasa 'stinging' begitu.
Saya hentikan pemakaian ketika kulit saya sedang berjerawat.
Dan ketika kulit saya balik normal lagi, baru saya bisa pakai sesekali saja.
Hanya saja saya merasa koq kulit saya merasa kurang cocok kalau pakai produk2
yang bersifat eksfoliasi begini tiap hari. Lama kelamaan saya merasa produk ini
agak keras di kulit saya. Pada dasarnya kulit saya sensitive jadi saya rasa
produk ini bukan buat saya.
Buat kalian yang punya kulit sensitive, saya sarankan hati2
kalau memakai whitening produk.
Akhirnya lagi2 krim ini dipakai dan dihabiskan sama mama
saya. Mama saya ngga ada masalah selama memakainya. Ya memang kulit tiap orang
beda2. Jangan memaksakan untuk pakai produk yang kurang cocok, meski itu mahal.
Perhatikan reaksi kulit kita, itu lebih penting.
Yang saya suka :
- harganya terjangkau dan mudah didapat di banyak swalayan
Indonesia
- Ada versi tube kecilnya jadi mudah dibawa2
- efek mencerahkannya terbukti
- mudah meresap dan tidak lengket di kulit
Yang saya tidak suka :
- fragrance
- triethanomaline dan harsh ingredients lainnya
- ngga cocok buat kulit sensitive
Repurchase ? Tidak. Produk ini kurang cocok buat kulit saya.
Saya sekarang ini lebih concern terhadap kandungan dalam
kosmetik karena kulit saya yang sensitive. Saya lebih suka yang persentase
bahan alaminya cukup banyak dan minim ‘harsh ingredients’.
Sebenarnya saya agak
ogah2an kalau mereview produk2 yang ngga cocok di saya. Tapi kalau saya
lewatkan begitu saja tanpa direview, sayang juga, Karena berarti saya membatasi
share pengalaman saya donk. Sedangkan mungkin banyak girls diluar sana yang
penasaran dan butuh info tentang produk yang pernah saya pakai, jadi yach
sebaiknya saya tulis saja.
Ada yang pakai Wardah juga disini? Apa produk favorit kalian
dari brand Wardah? Silahkan berbagi pengalaman di kolom komentar.
Sampai jumpa di posting selanjutnya : ) Have a nice day n
stay pretty