Today I will talk about moisturizer from local Indonesian
Brand that I’ve been using for about 2 weeks. Since this product is originally
produced in Indonesia and as far as I know until now its only available in my
country here, so I’m gonna write this post using Bahasa. For my foreign
readers, please hit the translate button on my side bar, thank u : )
Ini penampakan bagian depan bungkus plastik dan sachetnya
Sachet ini kemasannya praktis disertai kap ulir yang bisa dibuka tutup
supaya isi tetap terjaga selama masa pemakaian. Cukup travel friendly :)
Keterangan di bagian depan sachet
Keterangan di bagian belakang sachet berikut daftar bahan.
Klik untuk memperbesar tampilan gambar.
Tampak belakang sachet
Tampak belakang plastik pembungkus kemasan sachet
berisi keterangan dan gradasi pengukur warna kulit
(maaf penampakan plastiknya sudah saya sobek)
berisi keterangan dan gradasi pengukur warna kulit
(maaf penampakan plastiknya sudah saya sobek)
Sebenarnya ini kali kedua atau ketiga saya membeli krim ini.
Kira2 dua tahun lalu saya pernah membeli dan menghabiskan produk yang sama
dalam versi jar. Dan beberapa hari yang lalu saya beli sachet ini karena iseng
aja, he he… berhubung harganya dalam bentuk sachet sangatlah terjangkau sekali
dan saya lagi kehabisan pelembap waktu itu.
Harga : per sachet sekitar IDR 3900 atau IDR 4000
Tekstur : Krim putih, dry textured, thick, tidak moist
Kulit saya sedang
baik2 aja saat ini, dan saya tidak ada masalah selama menggunakan produk ini.
Tekstur produk ini mengingatkan saya pada Fair and Lovely Multi Vitamin yang
pernah saya review sebelumnya. Dan wanginya juga cukup kencang, mirip dengan
tipikal wangi krim Fair and Lovely juga. Produk lain yang tekstur dan wujudnya
mirip dengan ini adalah Ponds white beauty dan Ponds Flawless White. Mungkin
karena sama2 keluaran Unilever jadi tekstur dan formulanya rada2 mirip.
Saya ngga pintar menjelaskan tentang aroma, saya rasa
wanginya ya wangi floral campur wangi lain2 yang biasanya tipikal wangi yang
terdapat di body lotion dan krim2 keluaran unilever gitu.
Meski teksturnya mirip, reaksi kulit saya berbeda lho antara
ketiga produk tersebut. Sejauh mata memandang… eh… selama pengalaman saya
menggunakan krim2 tersebut, krim Citra Hazeline Pearl ini adalah yang paling
bisa ditoleransi sama kulit saya. Dengan catatan pas kulit saya lagi kondisi insyaf
(baca : normal, ngga berjerawat).
Satu ciri khas dari krim ini adalah ada shimmernya. Tapi
jangan kuatir, shimmernya halus banget, baru keliatan kalo diperhatikan dari
deket setelah saya mengoleskan krim ini
di kulit. Ya, krim ini semacam memberi efek ‘iluminating’ di wajah kita,
tujuannya membuat tampilan kulit jadi lebih bercahaya ketika menggunakannya.
Krim ini mudah meresap di kulit. Ya itu yang saya suka
berhubung kulit saya ini kombinasi berminyak, saya selalu suka krim yang ngga
lengket dan ngga greasy.
Soal khasiat pencerah, saya ngga bisa komentar banyak. Yang
saya rasakan, krim ini membantu mencegah kulit dari penggelapan karena terpapar
matahari, itu saja. Di kemasannya tertulis ada tabir surya tapi tidak
disebutkan berapa kadarnya. Jadi saya rasa lebih amannya perlu pakai sun screen
yang ber-SPF cukup di atasnya.
Pengalaman saya selama memakai krim ini, kulit ngga gampang
menggelap ketika terpapar matahari,
dibandingkan ketika ngga memakai.
Soal oil control, meski krim ini finishnya ‘dry’ (baca :
ngga moist) di kulit, bukan berarti bisa menahan minyak di muka lho. Bagi saya
pelembap ini tidak mengontrol minyak di wajah saya yang kombinasi berminyak.
Mungkin sebenarnya, krim ini lebih cocok buat tipe kulit normal.
Melihat dari kandungan bahan2nya, saya rasa krim ini tidak
cocok untuk kulit yang sensitive terhadap alcohol dan pewangi. Satu sachet
cukup untuk pemakaian sekitar 2 minggu bagi saya. Krim ini tidak saya pakai
tiap hari koq, karena saya agak takut dengan kandungan alkoholnya yang
menempati urutan tinggi di daftar bahan.
Kesimpulan saya.
Yang saya suka :
- ngga menimbulkan reaksi penolakan di kulit saya (dalam
mode normal)
- harga terjangkau dan mudah didapat secara lokal
- membantu mencegah penggelapan kulit karena sinar matahari
- membantu melembabkan kulit
- mudah meresap, tidak lengket
Yang saya tidak suka :
- Alkohol yang lumayan tinggi kadarnya, dan pewangi
- tidak cocok untuk kulit sensitif
Repurchase? Sepertinya tidak. Saya berniat mencari skincare
yang lebih ramah di kulit dengan bahan2 yang minim alcohol dan pewangi.
Gals, punya saran pelembap yang harganya terjangkau ? Share
di komentar ya : )
6 comments:
Sekarang tambah banyak yak pelembab yang kemasannya begini. Sekilas pandang di Indomart ada Garnier, Olay, Fair n Lovely, eh terus si citra juga ngikut :D.
Sebenernya praktis kalau buat traveling gitu. Slim, gampang masuk pouch. Tapi sayangnya yang dikemas begitu biasanya varian whitening semua. Aaakk...sebel.
Jeng arum ndak suka yg bau2 whitening ya? kenapa, Jeng?
sebenarnya saya berharap supaya makin banyak prduk yg ngeluarin sachetan kayak gini jadi kalau mau coba ngga harus beli full size, hihi...
Masalah selera aja sih, Jeng. Aku soale suka sama kulit2 tan ala latino2 gitu. Berasa cakep n seksi aja. Kalau yg putih ala korea gitu ndak begitu suka, mboseni aja keliatannya. Bahahaha... Padahal mukaku ndak ada latin2nya :p
Iya, aku juga suka saset begini. Praktis buat pergi2, udah gitu kemasannya juga rapet kok. Sayang belum ada produk yang pas.
oo, gitu, lebih suka warna tan, ternyata, he he iya selera si :)
kalau saya, berhubung udah dari sananya kecoklatan, malah pengen rada cerahan gitu, Jeng he he :) *obsesi korea ngga kesampaian
Salaam kenal,,, citra is the best,, aku jg suka banget pakai ni produk,,
Salaam kenal,,, citra is the best,, aku jg suka banget pakai ni produk,,
Post a Comment