Hai, pembaca semua
Review ini udah bertengger beberapa lama di draft, tapi baru
sekarang ini saya publish, he he…
Kali ini saya mau ngomong soal Facial Wash. Produk yang saya
review kali ini sudah pernah saya singgung dalam salah satu posting saya yang lalu,
ketika saya bercerita soal pengalaman saya menjajal salah satu klinik skincare
yang konsultasi dan resep produknya ditangani oleh dokter kulit. Di antara
produk2 yang saya beli dari klinik tersebut, facial wash inilah yang paling
saya suka dan saya pakai sampai hampir habis sekarang. Saya pakainya sich
selang seling sama facial wash saya yang lain he he… Ternyata facial wash dari klinik skincare ini
adalah keluaran brand Immortal Cosmedika dengan nama produk Immortal Facial
Wash Sensitive. Mungkin beberapa teman sudah ada yang pernah dengar soal
produsen kosmetik PT. Immortal Cosmedika Indonesia ini. Sempat sich saya
googling2 dan memang mereka punya beberapa line produk kosmetik.
web resmi brand ini : http://www.immortal.co.id/
Keterangan di label bagian belakang botol
Daftar bahan2nya tidak mengandung pewangi sintetis dan pewarna, saya cukup suka itu karena dua bahan itu adalah potensial iritan, jadi lebih baik ngga ada aja. Saya kurang suka pakai produk berpewangi untuk area muka, karena fragrance sintetis cenderung bikin iritasi kulit sensitif.
Kemasannya punya 2 tutup, satu tutup luar tanpa ulir seperti yang terlihat di gambar pertama di atas
dan yang kedua tutup dalam berupa flip flop seperti gambar ini
botolnya dari plastik semi transparan jadi bisa lihat sisa produknya
Waktu mengambil resep sabun muka ini di klinik, mbak
apotekernya ngasih instruksi supaya pemakaiannya cukup 3 tetes saja lalu
dicampur air dan dipijat ke muka sampai berbusa. Kemudian baru dibilas sampai
bersih agar jangan sampai ada sisa produk yang tertinggal. Dan saya hanya boleh
memakai pencuci muka ini maksimal 4 kali dalam sehari.
Hmm.. buat saya ngga masalah dengan batasan pemakaian itu
karena saya biasanya mencuci wajah pakai facial wash cuma 2 kali sehari,
selebihnya saya pakai cleanser dan toner.
Saya memang memang menghindari terlalu banyak memakai facial wash karena takut kulit saya bakal kering. Saya menerapkan seperti ini karena ada beberapa teman saya, ada yang cowok dan cewek juga, yang malahan anti sama yang namanya facial wash atau sabun muka. Kata mereka sabun muka bikin kulit jadi kering kalau dipakai dalam jangka waktu lama karena sabun muka bisa mengurangi kelembaban dan mengacaukan kadar minyak alami kulit. Dan teman saya yang cowok ini malah dapet saran begitu dari dermatologisnya setelah dia menjalani perawatan jerawat. Nah teman2 saya yang cewek yang anti pakai sabun muka ini saya perhatikan mereka kulitnya jarang bermasalah. Maka saya jadi mikir, mungkin mereka ada benarnya juga. Oh ya teman2 saya yang anti sabun muka itu, hanya memakai cleanser dan toner atau 1 step cleanser buat bersihin wajah lalu cuci muka pakai air biasa dan ada yang pakai air mineral (air minum).
Saya memang memang menghindari terlalu banyak memakai facial wash karena takut kulit saya bakal kering. Saya menerapkan seperti ini karena ada beberapa teman saya, ada yang cowok dan cewek juga, yang malahan anti sama yang namanya facial wash atau sabun muka. Kata mereka sabun muka bikin kulit jadi kering kalau dipakai dalam jangka waktu lama karena sabun muka bisa mengurangi kelembaban dan mengacaukan kadar minyak alami kulit. Dan teman saya yang cowok ini malah dapet saran begitu dari dermatologisnya setelah dia menjalani perawatan jerawat. Nah teman2 saya yang cewek yang anti pakai sabun muka ini saya perhatikan mereka kulitnya jarang bermasalah. Maka saya jadi mikir, mungkin mereka ada benarnya juga. Oh ya teman2 saya yang anti sabun muka itu, hanya memakai cleanser dan toner atau 1 step cleanser buat bersihin wajah lalu cuci muka pakai air biasa dan ada yang pakai air mineral (air minum).
Nah, kalau saya jelas sekali saya ngga bisa lepas sama yang
namanya facial wash. Selain karena kebiasaan, saya kan kulitnya pada dasarnya
oily banget, jadi kalau ngga cuci muka dengan diselingi pakai facial wash
rasanya kurang aja gitu.
Seperti ini produknya ketika dikeluarkan
Tutup flip flopnya cukup aman, produk ga gampang tumpah
Nah, kenapa sich saya suka dengan facial wash ini ? Berikut
alasannya :
- ngga bikin kulit kering atau kesat, ngga ada sensasi
‘ketarik’ setelah cuci muka (asal pakai sesuai dosis anjuran)
- ngga berparfum dan tidak berpewarna jadi memang aman buat kulit sensitive yang
sensi ama bahan kimia pewangi.
Bau facial wash ini ya bau asli bawaan bahan2nya.
- daya bersihnya lumayan buat kulit saya yang oily (tapi
bukan buat mengangkat make up ya)
- ngga bikin iritasi
- mengandung bahan2 yang berfungsi melembutkan dan menenangkan
kulit (ekstrak tanaman, bisabolol, vitamin A, B5, dan E)
- 1 botol isinya banyak, bisa buat pemakaian 2 bulanan lebih
buat saya (saya pakainya cuma 1-2 kali sehari)
Tapi ada juga factor yang kurang saya suka dari produk ini,
antara lain:
- ngga banyak dijual bebas, kalo di tempat tinggal saya dulu
belinya ya harus di klinik skincare
- suka pedih kalau kena area mata
- agak susah dibilas dibanding beberapa facial wash lainnya
yang saya pernah pakai. Jadi harus telaten dan diusap air beberapa kali sampai
benar2 bersih dan ngga ada sisa produk yang menempel di kulit.
- susah dibusakan
Repurchase ? Saya belum bisa memutuskan. Karena stok facial wash
saya yang lain saat ini masih banyak : ) Lagian kalau mau beli lagi males karena harus ke beauty clinic yang jual ini, disana belinya pakai resep. Dan saya pun ngga tau di tempat tinggal saya yang sekarang ini dimana yang jual.
No comments:
Post a Comment